Senin, 10 Januari 2011

JABAT TANGAN HARAM????

BERJABAT TANGAN DALAM ISLAM
BOLEHKAH?


Oleh : Isti Yogiswandani


Bismillahirrohmannirrohim...........
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh............
Yah, bagi sebagian orang, jabat tangan yang dilarang adalah jabat tangannya para remaja. Tentunya remaja sekarang, kalau remaja jaman saya masih seumur itu, jabat tangan tidak berarti apa-apa. Coba kita cermati dulu hadist yang biasa digunakan sebagai dasar melarang jabat tangan yang saya temukan dalam Buku Pengantar Studi Hadisnya Yusuf Al-Qardhawi halaman 252. Dari hadist riwayat Ath-Tabrani, yang oleh sebagian orang pada saat ini dijadikan dalil untuk mengharamkan jabat tangan antara laki-laki dan perempuan secara mutlak, yang artinya kurang lebih begini :
”Lebih baik bagi seseorang di antara kalian ditusuk dengan jarum besi daripada menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya”.
Astaghfirulloh........Mengerikan sekali ya? Dalam buku ini Yusuf Qardhawi menyatakan, hadis tersebut dinilai hasan oleh Al-Albani, ketika men-takhrij bukunya Al-Halal wa Al-Haram dan juga shahih Al-Jami’ Ash-Shagir.
Sekalipun kita menerima hadis tersebut sebagai hadis hasan, meski hadis tersebut sesungguhnya tidak dikenal pada masa sahabat dan murid-muridnya, yang jelas bahwa hadis tersebut bukan merupakan nash yang mengharamkan jabat tangan. Sebab, hadis itu menggunakan ungkapan ”menyentuh” (al mass), yang di dalam bahasa Al-Quran dan sunnah tidak berarti sekedar persentuhan antara kulit dan kulit. Makna yang dimaksud di sini , sebagaimana dinyatakan oleh Ibn Abbas r.a. (yang digelari Turjuman Al-Quran, penafsir Al-Quran ), adalah bahwa al-mass, al-lams, dan al-mulamasah dalam Al-Quran digunakan sebagai kiasan (kinayah) untuk hubungan seksual (jima’). Sebab Allah SWT yang Mahamulia sering menggunakan kiasan untuk menunjuk makna yang dikehendakiNya. Makna inilah yang dapat kita pahami dari firman Allah SWT berikut ini :
”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan mukmin, kemudian kami ceraikan mereka sebelum ”mencampurinya”, maka tidak wajib atas mereka ’iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya”. (QS. Al-Ahzab (33) : 49).
Sedang makna ”menyentuh” juga terdapat dalam ucapan Maryam dalam (Q.S.Ali Imran (3) : 47) yang artinya :
”Maryam berkata, ”Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, sedang aku belum pernah ”disentuh” oleh seorang laki-lakipun.
Selanjutnya untuk penjelasan dihalalkannnya jabat tangan silakan baca buku pengantar studi hadisnya Yusuf Al-Qardhawi halaman 252-255. Sehingga kita menjadi mantap untuk berjabat tangan dengan tetangga, saudara, dan teman-teman kita yang berlainan jenis, senyampang saat itu kita memang diperlukan untuk jabat tangan, misalnya dalam rangka silaturahim, atau pertemuan di mana tempat bagi laki-laki dan perempuan tidak memungkinkan untuk dipisah, dan saat itu diperlukan untuk jabat tangan, seperti saat silaturahmi teman sejawat, saat antri jabat tangan, jabat tangannya anak-anak pada orang tua, dll. Sebab makna dari jabat tangan itu ada di hati kita, kalau di hati kita sudah tumbuh perasaan-perasaan untuk selalu berdekatan dengan yang kita ajak berjabat tangan, saat itulah setan telah menguasai hati kita, dan jabat tangan menjadi dilarang. Sedang larangan yang lebih berbahaya lagi adalah jabat tangannya ulama, Anggota DPR, pejabat tinggi negara, atau siapa saja yang menjadikan jabat tangan itu sebagai sarana untuk memuluskan suatu proyek, peluncuran Undang-undang, Tahu sama Tahu untuk menutupi persekongkolan, dan lain-lain yang mengarah pada pelacuran profesi, pelacuran amanah rakyat, dan pelacuran jalannya pembangunan. Astaghfirulloh.......
Ada lagi jabat tangan yang meresahkan seluruh rakyat Indonesia, yaitu jabat tangannya para bandar narkoba dengan anak-anak, remaja, pejabat, penegak hukum, wakil rakyat, dll yang menyebabkan barang itu dikonsumsi dan meracuni pikiran seluruh rakyak. Astaghfirulloh...........
Semoga kita betul-betul tidak mendekati apalagi melakukan jabat tangan yang seperti ini. Astaghfirulloh.Astaghfirulloh...Astaghfirullohal ’adhiem. Semoga Allah selalu menjaga dan menrahmati kita, seluruh rakyat Indonesia. Amin Ya Robbal ’Alamin.....
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar