JATIMALANG
MEMESONA DAN MENAWARKAN KENYAMANAN DALAM KETERBATASAN.
Jatimalang adalah nama sebuah Desa di bagian selatan Kabupaten Purworejo. Di desa ini terdapat Pantai yang dinamai sesuai dengan nama desa, yaitu Jatimalang. Kalau dari Purworejo, arahnya ke barat dari Pendowo. Kira-kira hanya butuh waktu sekitar 45 menit untuk mencapainya. Sebenarnya saya pernah berwisata ke Pantai ini sekitar 30 tahun yang lalu, tapi saat itu saya tidak tahu, kalau pantai yang saya kunjungi adalah Pantai jatimalang, maklumlah, sepertinya Jatimalang kurang beken jika dibandingkan Parang Tritis, ParangKusumo, Glagah, Congot atau Ketawang . Pantai-pantai yang terletak di Yogya dan purworejo. Padahal Seperti halnya Pantai Selatan yang mempunyai ombak besar, Jatimalang adalah Pantai yang menarik.
Sayang (Atau beruntung??) Saat itu Kami keluarga besar berangkat ke Pantai pagi-pagi sekitar jam 06.00, jadi kurang tahu, berapa retribusi masuk ke tempat wisata, sebab saat itu Portal masih kosong dari penjaga loket. Jadi Kami slonong boy saja ke sana. (Mau nanya atau lihat plakatnya tp biasanya kan praktek di lapangan lain). Saat itu masih pagi, dan cuaca agak mendung, sehingga hawanya cukup nyaman.
Di kawasan wisata, sekitar 100 m dari pantai ada Gazebo yang disediakan untuk berteduh. Ruangnya cukup luas, meski ketika kami datang sangat kotor sehingga kami harus membersihkan dulu sebelum meletakkan perbekalan sarapan dan makan kecil yang kami bawa. Di sekitarnya juga banyak terdapat Kamar mandi dan toilet yang mudah kami temukan. Sementara warung-warung sederhana siap menyediakan makanan khas Purworejo seperti Kupat Tahu, atau makanan universal seperti soto, bakso, Mie, dll. Bahkan Restoran Seafoodpun ada kalau ingin yang sedikit lebih mewah. Sementara Di sebelah Timur ada tempat pelelangan Ikan dan Pasar Ikan segar tempat menjual hasil laut dari para nelayan yang baru pulang melaut. Membuat saya jatuh cinta pada Pantai ini, sebab saya bisa memilih ikan laut yang saya inginkan. Tongkol, tenggiri, ikan pari, layur, cumi-cumi, udang, dan ikan asin bisa ditemukan. Bahkan minta tolong dimasak sekalian dengan tambahan 10 ribu rupiahpun bisa. Tapi waktu saya minta cumi bakar, Si Ibu penjual malah bilang,:Wah,BU..kalau cumi bakar saya belum pernah masak seperti itu, biasanya cumi goreng tepung, cumi asam manis, cumi lombok ijo..! Tapi kalau Ibu mau mengajari saya, bisa saja saya buatkan cumi bakar..! Saya setengah ragu, sebab saya terlambat mengetahui kalau di situ ada tempat penjualan ikan, jadi saat itu sudah sekitar jam setengah dua belas siang. Akhirnya saya malah tidak jadi minta dimasak sekalian, sebab kasihan pada keluarga besar saya kalau menunggu terlalu lama. Jadi saya bawa saja cumi mentah untuk dimasak sendiri di rumah. Tak bisa diingkari kalau pantai ini membuat Ibu-ibu seperti saya betah memilih dan membolak-balik ikan-ikan segar, apalagi kalau ada kapal yang baru saja merapat dari melaut, pemandangan ini membawa angan saya masuk ke sebuah desa nelayan. It's exciting!! Sementara saat itu masih dalam suasana lebaran juga ada pertunjukan "Jaran Kepang"(Kuda lumping). Tapi saat itu sudah siang, jadi kami sudah bersiap untuk pulang, jadi tidak bisa menikmati pertunjukan itu.
Pantai Jatimalang masih relatif bersih dan sepi. Kami bisa bermain ombak sepuasnya, bahkan anak-anak dan keponakanpun rasanya tak mau pulang meski kami sudah bermain di pantai sekitar 5 jam. Tapi cuaca yang berubah panas cukup membuat mereka bersedia untuk menyudahi rekreasinya.
Kepiting dan ubur-ubur banyak terdapat di pantai. Sayang kepiting-kepiting itu begitu lincah dan bersembunyi di balik pasir, sehingga kami hanya berhasil menangkap sedikit kepiting dan Ubur-ubur Kami sempat penasaran dengan ubur-ubur (Jelly fish)yang berbentuk seperti payung berwarna putih transparan. Semula saya kira es batu, sebab rupanya persis sekali es batu, tetapi ketika saya pegang terasa lembek, dan kenyal seperti kolang-kaling, tidak keras seperti es batu. Sementara ada yang berwarna biru transparan seperti balon tiup dengan alat gerak berumbai-rumbai yang akan mengembang sangat indah bila dimasukkan ke air. Tapi celakanya Saya tidak menyadari, kalau Ubur-ubur ini beracun, sehingga tangan saya terasa gatal dan panas seperti tersengat kalajengking. Bahkan tangan adik saya sampai bengkak. Tapi untunglah pengaruhnya cukup sampai di situ, tidak sampai menimbulkan akibat yang lebih parah.
Jatimalang mungkin Pantai yang belum terlalu dikelola, tapi bagi saya Pantai ini sudah cukup memadai untuk berwisata, membuat kita bisa melepaskan beban dan kepenatan. Sementara debur ombaknya yang besar bergemuruh akan mengingatkan kita akan kebesaran Illahi. Mungkin turis-turis mancanegara akan sangat tertarik bila pernah berkunjung ke pantai ini, meski dalam hati kecil saya berharap agar pantai ini tetap memsona dalam kesederhaannya, tanpa dikotori dengan hotel-hotel yang menjulang dan fasilitas mewah yang justru akan membuat pantai ini menjadi mahal dan tidak menarik.
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!