Sudah banyak peserta yang datang (Dokumentasi pribadi) |
Awalnya Aku sudah meminta suami untuk absen dari acara CVI pada bulan November ini, sebab medan menuju lokasi cukup memacu adrenalin dan juga musim hujan. Tapi ternyata Ayah sudah mendaftar. Dan acara kami untuk mencoba kereta bandara gagal karena malam sebelum tidur ayah mual-mual keracunan minum rebusan daun- daunan yang mungkin sudah kadaluarsa.
Akhirnya, kami berangkat juga ke Mojokerto dengan packing yang sebenarnya aku persiapkan untuk nyobain kereta bandara dan dolan sambil healing di kota Solo.
Perjalanan kali ini cukup lancar, meski saat menuju lokasi, medannya cukup aduhai dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrim.
Ada yang warning saat menuju lokasi. Sebuah tanjakan sekaligus tikungan ekstrim, padahal instruksi google Maps sangat ambigu. Dalam petunjuknya berbelok ke kiri agar rute relatif lurus, tidak menikung, tapi jalan raya justru berada di arah belok kanan. Rute ini sangat berbahaya, sebab di samping fokus untuk menikung dan menanjak, juga harus memilih untuk belok ke kanan atau ke kiri.
Saat melewati lokasi ini, kebetulan arah kiri yang merupakan sebuah gapura di tengahnya ada seorang penjual cilok yang menutupi jalan, sehingga ayah memutuskan untuk belok kanan mengikuti jalur jalan raya, google maps pun ternyata tetap on the track dan memandu untuk tetap lanjut sepanjang 3,5 km sebelum berbelok.
CVI Jatim Mojokerto dan sekitarnya, kerjosikmas(Dokumentasi pribadi) |
Tapi khawatir setelah putar-putar nantinya justru disuruh putar balik, akhirnya ayah memutuskan untuk putar balik sebelum lebih jauh tersesat dan disuruh putar balik. Beruntung arah gapura kali ini kosong, sehingga kami berhasil melewati jalan sesuai panduan google maps. Tapi ternyata merupakan jalan desa yang sempit dan hampir tidak ada space untuk putar balik, sementara turunan cukup tajam.
Akhirnya kami berhenti dan bertanya pada penduduk yang kebetulan sedang berada di depan rumahnya.
"Pak, maaf mau tanya. Ini betul jalan ke arah tempat wisata dan perkemahan?"
"Betul, Pak. Terus saja ikuti jalan, terus belok kanan, sudah sampai lokasi."
"Sendi adventure ya, Pak?"
"Bukan! Kalau Sendi adventure itu dari jalan raya belok kanan, terus saja sekitar 3,5 km, nanti di pinggir jalan ada tulisannya, itu belok kiri!"
"Terima kasih, Pak!" Ayah melirikku tajam. Sekilas, tapi kelihatan jelas kalau gusar. Biasalah. Sebentar lagi pasti tantrum dan memaki, tapi aku nyengir. Sudah kebal, dan hati sudah mati rasa. Kunyah-kunyah saja semua sumpah serapah dan buang ke laut. Eh .. hahaha.
Sendi adventure (Dokumentasi pribadi) |
Akhirnya kami kembali mengikuti rute yang tadi. Tiba-tiba petunjuk google maps berhenti dan tertulis anda offline. Halaman lain otomatis juga tidak bisa diakses, termasuk e-money untuk top up pulsa, karena ada notifikasi juga untuk isi pulsa. Aku panik. Padahal tadi masih 2 Giga, kenapa cepat habis?
"Mas, google Maps nya mati. Mungkin pulsaku habis. Tapi yang kuingat, nanti belok kiri, tapi entah di mana."
"Lha itu sudah sampai, tulisannya sudah terlihat!" Kata ayah terlihat tenang, tidak sewot seperti biasanya.
"Belok kiri, Mas!" Kataku mengambil resiko. Ternyata jalannya belum beraspal. Duh, bisa menghadapi orang ngamuk lagi nih kalau salah jalur.
Jalan desa yang relatif sempit dan sepi. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Beruntung hari masih siang, jadi semua terlihat terang dan jelas. Ayah terus melaju meski pelan.
"Iya, betul. Rutenya ini!" Aku memekik gembira saat melewati grojogan atau kriwikan, persis seperti foto yang ada di situs Sendi adventure.
"Tak lama pintu masuk lokasi berkemah dan wisata Sendi adventure sudah terlihat. Alhamdulillah.
Gapura pandawa(Dokumentasi pribadi) |
Sampai di pintu masuk kami berhenti dan bertanya pada petugas yang jaga loket.
"Oh, langsung saja, silakan masuk!"
Alhamdulillah, akhirnya sampai di lokasi sebelum dhuhur. Biasanya jam berapa pun berangkatnya, kami baru tiba di lokasi menjelang Maghrib.
Terlihat spanduk CVI Kerjosikmas, yang merupakan singkatan dari daerah anggota CVI yang berada di wilayah Mojokerto dan sekitarnya.
Peserta yang datang duluan sudah mengatur posisi dengan rapi (Dokumentasi pribadi) |
Peserta yang hadir sudah cukup banyak. Bahkan sudah banyak yang menempati posisi yang dipilih dan menata kaplingnya dengan cantik dan nyaman untuk berkemah. Bahkan sudah siap memasak untuk makan siang. Kalau aku rencananya makan siang dengan bekal yang kami bawa terlebih dahulu. Nanti sore baru mulai memasak.
Sementara ini mencari kavling yang strategis dulu dan menata ruang serta mendirikan tenda
Oke, nanti kita lanjut melihat uniknya modifikasi camper van para peserta sambil berjalan-jalan menikmati keindahan tempat wisata sekaligus bumi perkemahan ini.
Sekarang kita simak videonya dulu, ya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar