Minggu, 17 November 2024

Yuk Intip Keunikan Peserta CVI Mendandani Kavlingnya

 
Kalau ini sudah tidak perlu modifikasi sepertinya. Keren ya..

Setelah mengeksplor tempatnya, yuk kita mulai mengintip keunikan para peserta CVI mendadani kavlingnya masing-masing.

Camper Van ini memodifikasi mobil untuk diajak berkemah. Jadi tidak seratus persen memodifikasi mobil menjadi tenda, tapi bisa mendirikan tenda sambil memanfaatkan mobil untuk menaruh barang yang dibutuhkan dan mendukung perkemahan. 

Mobil yang dimodifikasi sehingga nyaman untuk tidur saat berkemah (dokpri)

Di samping auning sebagai peneduh, properti standar biasanya tersedia meja dan kursi lipat untuk bersantai.
Kompor untuk camping dan peralatan masak biasanya juga dibawa para peserta. Terkadang ada peserta yang membawa magic com karena tersedia aliran listrik yang disediakan panitia.

Ada yang memodifikasi mobil sehingga nyaman untuk tidur. Sedangkan memasak dan bersantai dilakukan di luar.

Selain mobil biasa yang didandani sebagai camper Van, pada pertemuan CVI di Mojokerto, ternyata ada mobil Camper Van yang siap pakai dan menjadi daya tarik tersendiri.
Terlihat mewah dan mencolok karena badan mobil yang besar dan terlihat masih kinclong, camper van yang satu ini menjadi pusat perhatian.



Di dekat camper Van siap pakai, ada tenda yang sudah tertata dengan segala properti yang nyaman untuk berkemah.

Tenda, meja kursi santai, dan meja untuk menghidangkan dan meletakkan makanan yang siap dinikmati terlihat nyaman dan tertata rapi.

Bisa juga digunakan untuk memasak sebagai tempat meletakkan kompor. Jadi selama berkemah dan di sekitar tidak ada penjual makanan tidak masalah. Kita bisa memasak makanan sendiri dan membawa bekal yang bisa dipanasi kalau khawatir akan basi.


Berasa pindah rumah saja ya. Apalagi berkemahnya bersama keluarga. Akhir -akhir ini CVI memang banyak bertransformasi menjadi CFI. Camper Family Indonesia. Jadi kita bisa seru-seruan bersama keluarga, bersama putra putri kita buat para keluarga muda.  


Meja kursi bisa ditata sebagai tempat santai, meja makan, bahkan dapur. 

Untuk keluarga seperti saya, biasanya hanya berdua, lansia yang menghabiskan waktu bersama suami/istri. Jadi tidak menimbulkan fitnah seperti untuk yang sudah berkeluarga tapi masih suka reuni, healing, makan-makan, atau mengadakan pertemuan  tak jelas dengan bercampur baur bersama dengan lawan jenis, tapi berangkat  sendiri tanpa bersama  keluarga.

Bisa juga mengajak cucu, kalau mempunyai cucu yang sudah bisa diajak berkemah. Yang penting satu keluarga yang merupakan mahram, jadi tidak khawatir kalau harus berdesakan tidur di tenda atau di mobil. Hehehe...


Biasanya lokasi camper Van ramah anak, sehingga anak-anak bisa bermain dengan gembira dan aman meski tetap perlu pengawasan.

Acaranyapun biasanya tersedia paket permainan anak, terkadang  bersama orang tuanya untuk melatih kerjasama dan Bonding , kemandirian, berbagi, bersosialisasi dan juga berkompetisi untuk melatih sportifitas. Besok saya ulas acara permainan anak-anak yang bisa menjadi edukasi dan sarana parenting.

Yuk kita lanjutkan mengintip modifikasi camper vannya. Ini yang last but not least, adalah mobil sedan yang betul-betul dimodifikasi dengan memotong badan kendaraan, dan disambungkan dengan badan mobil yang lebih luas agar bisa nyaman menjadi ruang untuk berkemah.

Modifikasi camper Van ini adalah kepunyaan Om Heru dari Ngawi yang memenangkan kontes modifikasi camper van di Mojokerto.
Om Heru mengerjakan sendiri modifikasinya, meski harus belajar mengelas dan menggabungkan badan mobil. Keren pokoknya.
Oke, lain waktu kita sambung dengan keseruan permainan para muda yang meriah dan banjir hadiah ya...











Rabu, 13 November 2024

Perjalanan Seru Menuju Lokasi Camper Van di Sendi Adventure



Sudah banyak peserta yang datang (Dokumentasi pribadi)

Awalnya Aku sudah meminta suami untuk absen dari acara CVI pada bulan November ini, sebab medan menuju lokasi cukup memacu adrenalin dan juga musim hujan. Tapi ternyata Ayah sudah mendaftar. Dan acara kami untuk mencoba kereta bandara gagal karena malam sebelum tidur ayah mual-mual keracunan minum rebusan daun- daunan yang mungkin sudah kadaluarsa.

Akhirnya, kami berangkat juga ke Mojokerto dengan packing yang sebenarnya aku persiapkan untuk nyobain kereta bandara dan dolan sambil healing di kota Solo.

Perjalanan kali ini cukup lancar, meski saat menuju lokasi, medannya cukup aduhai dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrim.

Ada yang warning saat menuju lokasi. Sebuah tanjakan sekaligus tikungan ekstrim, padahal instruksi google Maps sangat ambigu. Dalam petunjuknya berbelok ke kiri agar rute relatif lurus, tidak menikung, tapi jalan raya justru berada di arah belok kanan. Rute ini sangat berbahaya, sebab di samping fokus untuk menikung dan menanjak, juga harus memilih untuk belok ke kanan atau ke kiri.

Saat melewati lokasi ini, kebetulan arah kiri yang merupakan sebuah gapura di tengahnya ada seorang penjual cilok yang menutupi jalan, sehingga ayah memutuskan untuk belok kanan mengikuti jalur jalan raya, google maps pun ternyata tetap on the track dan memandu untuk tetap lanjut sepanjang 3,5 km sebelum berbelok.

CVI Jatim Mojokerto dan sekitarnya, kerjosikmas(Dokumentasi pribadi)

Tapi khawatir setelah putar-putar nantinya justru disuruh putar balik, akhirnya ayah memutuskan untuk putar balik sebelum lebih jauh tersesat dan disuruh putar balik. Beruntung arah gapura kali ini kosong, sehingga kami berhasil melewati jalan sesuai panduan google maps. Tapi ternyata merupakan jalan desa yang sempit dan hampir tidak ada space untuk putar balik, sementara turunan cukup tajam.

Akhirnya kami berhenti dan bertanya pada penduduk yang kebetulan sedang berada di depan rumahnya. 

"Pak, maaf mau tanya. Ini betul jalan ke arah tempat wisata dan perkemahan?"

"Betul, Pak. Terus saja ikuti jalan, terus belok kanan, sudah sampai lokasi."

"Sendi adventure ya, Pak?"

"Bukan! Kalau Sendi adventure itu dari jalan raya belok kanan, terus saja sekitar 3,5 km, nanti di pinggir jalan ada tulisannya, itu belok kiri!"

"Terima kasih, Pak!" Ayah melirikku tajam. Sekilas, tapi kelihatan jelas kalau gusar. Biasalah. Sebentar lagi pasti tantrum dan memaki, tapi aku nyengir. Sudah kebal, dan hati sudah mati rasa. Kunyah-kunyah saja semua sumpah serapah dan buang ke laut. Eh .. hahaha. 

Sendi adventure (Dokumentasi pribadi)

Akhirnya kami kembali mengikuti rute yang tadi. Tiba-tiba petunjuk google maps berhenti dan tertulis anda offline. Halaman lain otomatis juga tidak bisa diakses, termasuk e-money untuk top up pulsa, karena ada notifikasi juga untuk isi pulsa. Aku panik. Padahal tadi masih 2 Giga, kenapa cepat habis?

"Mas, google Maps nya mati. Mungkin pulsaku habis. Tapi yang kuingat, nanti belok kiri, tapi entah di mana."

"Lha itu sudah sampai, tulisannya sudah terlihat!" Kata ayah terlihat tenang, tidak sewot seperti biasanya.

"Belok kiri, Mas!" Kataku mengambil resiko. Ternyata jalannya belum beraspal. Duh, bisa menghadapi orang ngamuk lagi nih kalau salah jalur.

Jalan desa yang relatif sempit dan sepi. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Beruntung hari masih siang, jadi semua terlihat terang dan jelas. Ayah terus melaju meski pelan.

"Iya, betul. Rutenya ini!" Aku memekik gembira saat melewati grojogan atau kriwikan, persis seperti foto yang ada di situs Sendi adventure.

"Tak lama pintu masuk lokasi berkemah dan wisata Sendi adventure sudah terlihat. Alhamdulillah.

Gapura pandawa(Dokumentasi pribadi)

"Lokasi CVI sebelah mana,Mas?" Tanya Ayah 

Sampai di pintu masuk kami berhenti dan bertanya pada petugas yang jaga loket.

"Oh, langsung saja, silakan masuk!"

Alhamdulillah, akhirnya sampai di lokasi sebelum dhuhur. Biasanya jam berapa pun berangkatnya, kami baru tiba di lokasi menjelang Maghrib.

Terlihat spanduk CVI Kerjosikmas, yang merupakan singkatan dari daerah anggota CVI yang berada di wilayah Mojokerto dan sekitarnya.

Peserta yang datang duluan sudah mengatur posisi dengan rapi (Dokumentasi pribadi)

Peserta yang hadir sudah cukup banyak. Bahkan sudah banyak yang menempati posisi yang dipilih dan menata kaplingnya dengan cantik dan nyaman untuk berkemah. Bahkan sudah siap memasak untuk makan siang. Kalau aku rencananya makan siang dengan bekal yang kami bawa terlebih dahulu. Nanti sore baru mulai memasak.

Sementara ini mencari kavling yang strategis dulu dan menata ruang serta mendirikan tenda 

Oke, nanti kita lanjut melihat uniknya modifikasi camper van para peserta sambil berjalan-jalan menikmati keindahan tempat wisata sekaligus bumi perkemahan ini.

Sekarang kita simak videonya dulu, ya....









Selasa, 12 November 2024

Mengintip Indahnya Agrowisata di Kaki Gunung Penanggungan

 


Kebun stroberi (Dokumentasi pribadi)

Acara camper Van sedang dilaksanakan untuk peserta pawai kostum perjuangan.  Karena kami tidak mempersiapkan kostum, jadi kami mengeksplor tempat di  sekitar lokasi perkemahan. Ayah mengajakku masuk je gerbang wisata yang tersedia.  Penasaran dengan apa yang ada di dalamnya.

Ternyata memasuki loket harus membayar tiket lagi, tadinya saya kira sudah menjadi satu dengan tiket yang kami bayar untuk perkemahan. Ya sudah, nggak masalah, kami memang penasaran dengan tempat ini. Sudah jauh-jauh, sayang kan kalau tidak dikunjungi. HTM tambahan 10  ribu tidak terlalu berat. Tempat seindah ini yang ditanami aneka bunga dan buah-buahan tentunya butuh perawatan dan biaya.
Gerbang Agrowisata Sendi(dokumentasi pribadi)

Di dalam lokasi wisata, kuntum-kuntum raksasa bunga pancawarna memamerkan  keindahannya. Cantik sekali, membuatku terpukau. Kuntumnya besar, nyaris sebesar bola, membuatku gemas untuk memeluknya. Eh ..

Dalam deretan yang sama, tanaman stroberi juga sedang berbunga, beberapa sedang berbuah, dan beberapa sudah matang. Warnanya merah menggoda untuk dicicipi. 

"Pak, ini dijual?" Tanya ayah sambil memetik dan mencicipi segarnya stroberi yang langsung dipetik dari pohonnya.
"Kalau ada ya dijual, " jawab Bapak penjaga tak yakin.
"Pohonnya boleh dibeli?" Tanya ayah sambil mengangkat polibag berisi tanaman stroberi yang sedang berbuah.
"Kalau tanamannya tidak dijual!" 
"Oh, ya sudah Pak. Kami keliling dulu ya, bayarnya nanti kata ayah.Hihihi..
"Pak penjaga hanya mengangguk. Kamipun segera berkeliling melihat-lihat keindahan agrowisata yang didukung indahnya gunung penanggungan yang biru.

Cantiknya panorama di kaki gunung penanggungan(Dokumentasi pribadi)

Selain aneka bunga dan stroberi ada juga tanaman tomat dan cabe yang juga sedang berbuah. Subur dan cukup lebat. Tomat yang Orange memerah menyembul malu dari dedaunnya.  Cantik dan menarik, menggelitik untuk dipetik. Tapi kita lihat saja ya Dek, ya. Dilihat boleh, dipegang jangan. Hehehe...


Tanaman tomat (Dokumentasi pribadi)


Di samping tomat, ada juga tanaman cabe rawit yang berbuah lebat. Kebetulan harga cabe rawit masih cukup tinggi dibanding cabe merah yang harganya  berada pada kisaran 10 ribu/kg.

Puas menikmati aneka bunga dan buah, di sini juga terdapat banyak spot foto menarik. Dari tempat duduk, ayunan, dan bangunan mirip menara yang cantik. Sementara di bawah terdengar suara kambing mengembik yang kelaparan menunggu diberi pakan.  

Tempat wisata ini berhawa sejuk. Membuat betah dan nyaman berada di sini. Tapi perut kami sudah keroncongan minta diisi. Tadi sudah sempat memasak bihun goreng dan menggoreng tempe. Bekal rendang dan kerupuk kemarin juga masih ada. Teh juga sudah kuseduh. Tinggal  menikmati sarapan saja.

Yuk kembali ke kemah dan menikmati sarapan. Kita juga harus segera membongkar tenda dan membersihkan peralatan berkemah, sebab cuaca mendung. Semoga hujan tidak turun saat kami melewati rute yang cukup ekstrem.

Sepertinya belum puas kalau belum nonton videonya ya. Yuk kita simak keindahan agrowisata Desa Sendi di Pacet, Mojokerto,  Jawa Timur.















Minggu, 10 November 2024

Ketika CVI Memperingati Hari Pahlawan

CVI Jatim melaksanakan upacara hari Pahlawan(Dokumentasi pribadi)

Sabtu-minggu tanggal 9-10 November kemarin, Camper Van Indonesia(CVI)Jawa Timur Mojokerto,  Gresik, Lamongan, Sidoarjo(Kerjosikmas)mengadakan giat di Desa Sendi, tepatnya Taman wisata dan Camping Ground Sendi Adventure, Pacet, Mojokerto. 

Pada Minggu pagi 10 November, diadakan acara peringatan hari Pahlawan dengan mengadakan upacara peringatan hari Pahlawan dan jalan santai mengelilingi sekitar tempat wisata.

Peserta yang berpartisipasi diharapkan mengenakan kostum baju daerah, atau kostum yang berhubungan dengan Pahlawan atau perjuangan.

CVI Jatim mengadakan upacara peringatan hari Pahlawan (Dokumentasi pribadi)

Pukul 06.30 sirine berbunyi dan para peserta berkumpul di lokasi upacara dengan kostum unik masing-masing.

Pukul 07.00 tepat diadakan upacara singkat tapi khidmad. 

Upacara diawali dengan penghormatan kepada sang merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Dilanjutkan dengan mengheningkan cipta mendoakan para pahlawan yang telah gugur merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Selesai upacara, acara dilanjutkan jalan santai mengelilingi lokasi wisata.

Yuk simak videonya