Rabu, 05 Oktober 2011

Artikel semau gue


ROKOK HARAM....?????


Oleh : Isti Yogiswandani, SP.


Sssssttt artikel ini kutulis dalam keadaaan gak sadar lho, jd kl ada yang gak nyambung harap dipermaklum......:-D



Ada yang tidak setuju rokok haram? Kalau melihat manfaatnya yang hampir tidak ada bagi siperokok dan begitu besarnya bahaya, sebenarnya pelarangan atau mengharamkan rokok adalah sesuatu yang se benarnya ajakan untuk menuju kebaikan, tapi terkadang justru membuat kita melupakan hal lain yang lebih besar, bagaimana nasib pabrik rokok? Karyawannya? Pendapatan negara dari cukainya? Apakah lebih baik berkompromi demi tetap mengepulnya periuk nasi? Ribet ya? Memang mengharamkan rokok tidak semudah membalikkan telapak tangan atau mengambil uang di ATM. Namun demikian kita tidak dibenarkan tenggelam dalam kenikmatan dari cukai rokok yang kita nikmati beramai-ramai. Yang pertama tentulah diniatkan dari pabriknya, bukan untuk menutup pengoperasiannya dan merugikan petani tembakau, tapi mencari alternatif olahan yang bermanfaat dari Sumber Daya yang ada, baik mesin-mesin maupun tenaga kerja yang diserapnya. Mungkin ada yang dari jurusan pertanian mengetahui kalau tembakau bisa dijadikan pestisida botanik. Meski setahu saya yang sempat mampir di fakultas pertanian, tembakau bisa dimanfaatkan untuk mengusir tokek, maupun melepaskan gigitan lintah. Tapi untuk detailnya, silakan diteliti lebih mendalam dan betul-betul dilaksanakan, sebab ini akan membuat suatu alternatif sekaligus solusi untuk melepaskan bahan baku rokok dengan keharamannya karena dikonsumsi manusia, sebab selayaknya tembakau digunakan untuk mengusir hama atau binatang pengganggu, mungkin juga tikus, entahlah, silakan dikaji dan diteliti kandungan nikotin dan zat-zat lain yang relatif aman untuk manusia, tapi bermanfaat untuk mengatasi gangguan hewan dan serangga yang mengganggu kenyaman hidup kita.
Sedangkan dari arti kiasan yang menyebabkan rokok haram, adalah membakar uang untuk sesuatu yang tak berguna. Misalnya jika kita cukup dengan 3 baju seragam seminggu, untuk apa membuat 4, 5 atau bahkan setiap hari ganti? Apalagi kalau pekerjaannya di ruang ber-AC yang relatif dingin dan keringat kita tak keluar, sebaiknya baju seragam kita berganti 2 hari sekali saja. Untuk apa membuat banyak rumah, kalau 1 rumah saja banyak yang belum punya dan susah payah membangunnya?, untuk apa banyak-banyak mobil, 1 orang satu jika satu mobil paling tidak cukup untuk berempat? Untuk apa ada taksi jika angkot banyak yang berseliweran, untuk apa travel jika ada kereta api atau bis yang bisa mengangkut banyak penumpang? Untuk apa kapal laut jika sudah ada jembatan yang menghubungkan 2 selat? Untuk apa helikopter jika ada pesawat jumbo jet yang mampu mengangkut banyak penumpang? Yah, sebaiknya kita menghemat biaya untuk hal-hal yang tak perlu seperti itu.