Minggu, 26 September 2010

OH...MUDIK (2)

Masih setengah shock tiba-tiba bis berhenti dan sopirnya lgs meloncat turun. aku menjerit kaget karena tiba2 ada seorang laki-laki tinggi besar yg langsung melayangkan bogem mentah ke arah sopir,tp untunglah kejadian yg membuat aku shock lagi sblm sempat sadar itu segera berakhir.
tadinya semua penumpang bis dilarang turun agar posisi tak berubah,tapi akhirnya semua disuruh turun. lalu lintas sedikit kacau,tp untunglah polisi segera datang,dan keadaan terkendali. setelah turun aku baru bisa melihat ada sebuah sedan melintang di depan bis dengan bagian depannya ringsek,dan penumpangnya semua terkulai,aku tak berani melihat lebih dekat,tp menjauh,aku ngeri dan selalu tak nyaman setiap ada kecelakaan,apalagi sampai..(ah...semoga semua baik-baik saja).
setelah petugas datang,satu persatu penumpang sedan dievakuasi. seorang ibu kurang lebih sebaya ibuku dituntun keluar,tp untunglah gak papa, bertatih2 karena memang sedang menjalani terapi kakinya yg terkena stroke ringan. tiba2 ambulance datang meraung2 membuat aku terlonjak dan jantungku empot2an. petugasnya segera mengevakuasi penumpang yang di belakang,ternyata pingsan,tp untunglah gak papa,cuma pingsan karena shock. terakhir sopirnya,seorang dosen yang yang sudah sepuh,di atas 60-an tahun yang menyopiri sendiri mobilnya. konon kabarnya di tikungan ada sebuah sedan di depan bis,bis mengklakson dan ingin mendahuluì sedan dari arah kanan,tetapi sopir sedan yang kaget,justru banting stir ke kanan,sehingga bis yang sudah terlanjur tancap gas langsung menghantam mulut sedan dan posisi sedan melintang terseret bis,menyerempet tiga sepeda motor. Astaghfirulloh...! beritanya yang berat justru ketìga sepeda motor itu,tapi aku tak tahu,sebab mungkin beberapa ratus meter jaraknya dari tempat bis berhenti.
kecelakaan sudah ditangani polisi,aku sudah tak berselera untuk melanjutkan perjalanan mudik di hari terakhir puasa itu. suamiku berinisiatif untuk menelpon taksi saja,tapi aku menggeleng. ternyata kru bis bertanggung jawab pada penumpangnya, kami diberi bis pengganti,kali ini semangatku untuk berebut sudah terbang,akhirnya justru suamiku yg duduk,aku dan anak-anakku berdiri. tapi kunikmati saja dengan penuh rasa syukur,sebab Allah masih mengijinkan aku mudik dengan selamat,bertemu ibu dan saudara2ku,teman2ku,menikmati menghirup oksigen,menikmati kesempatan untuk menjalani hidup,bertaubat,beribadah,dll. Alhamdulillah.....thanks God..!

Sabtu, 25 September 2010

OH...MUDIK....

Ada yg menarik dari mudik lebaran kali ini. setelah PT KAI meluncurkan kereta jarak dkt solo-kutoarjo,Pramex,menjelang lebaran ada kereta baru madiun - yogyakarta,yaitu Madiun Jaya. Subhanalloh,seolah-olah kereta-kereta ini sengaja disediakan untuk kami sekeluarga. sebelumnya,kalau mudik dan ingin naik kereta kami hanya bisa sampai solo dan harus disambung dengan bis,sebaliknya kalau ingin berangkat naik kereta,kami harus naik bis sampai stasiun solo,baru bisa naik kereta sampai kutoarjo. tapi sekarang,kami bisa berangkat dari madiun dan ganti kereta di solo atau yogya tanpa repot-repot keluar dari stasiun. sayangnya,lebaran kemarin aku belum terlalu hapal jalur kereta,walhasil kami yg sampai sta. tugu yogyakarta pukul 09.00 lebih memilih bus untuk melanjutkan perjalanan,sebab pramex yang paling dekat jadualnya baru lewat sekitar pukul 13.45,membuat kami meringis dan tersenyum kecut,sebab jalur bis yogya-purworejo yg memprihatinkan dan jauh dari nyaman(untuk kelas ekonomi bagi rakyat jelata seperti kami tentunya),berusaha kami hindari. Benar saja sesuai dengan yang kami bayangkan. bus yang jelek,kumuh,sumpek,plus penumpang yogya-purworejo dilarang naik bis sebelum penumpang yang turun purwokerto mendapat tempat duduk dan bis penuh sesak. setelah bis penuh sesak dan siap diberangkatkan,barulah penumpang yang turun purworejo disurung-surung naik bis untuk bergelantungan seperti tarzan dan berdesak-desakan seperti antre zakat di televisi. aku heran kenapa bs terjadi,padahal stok bis dari yogyakarta ke barat melimpah tapi hanya diam membisu di parkir bukan di tempat ngetem.
saking jengkelnya,saat ada bis baru masuk tempat ngetem aku langsung masuk dan mengambil 3 tempat duduk di belakang supir. bahkan kakiku kutaruh di 2 bangku cadangan sebab aku butuh 4 tempat duduk. dalam sekejap bis penuh sesak,akhirnya hatiku luluh juga melihat ibu setengah baya dan anaknya beserta bapak-bapak yang sudah tua,jadi 2 tempat duduk kuserahkan pada mereka,meski sebagai gantinya aku kena marah suamiku (piss...bro.) dengan muka ditekuk suamiku berdiri,sementara aku dan anak2ku dapat tempat duduk n tertidur saking capeknya meski berkali-kali kejatuhan tas dan tergencet penumpang lain yang tidak mendapat tempat duduk.
tiba-tiba...'brakk!!' diikuti jeritan-jeritan perempuan dan kurasakan jalannya bis tak stabil. Astaghfirulloh...aku beristighfar dan pasrah,dengan bis yang penuh sesak,dan baru terjaga aku belum terlalu sadar apa yang terjadi.